Penyakit cacingan pada puyuh


Biasanya pada ilmu kesehatan ternak penyakit akan diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya. Adapun penyebab tersebut antara lain: karena parasite, karena virus, bakteri, dan penyakit bawaan atau turunan. Pada umumnya penyakit yang paling sering ditemukan pada puyuh adalah penyakit akibat parasite ini. Parasite itu sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan tempat hidupnya, yakni internal dan ekternal.

Parasite internal pada puyuh merupakan jenis penyakit yang sangat merugikan peternak, karena dapat menurunkan produksi telur dan daging. Cacing merupakan salah satu parasit yang sangat meresahkan peternak. Pada dasarnya, penyakit puyuh cacingan ini memiliki banyak jenis pula, diantaranya:

Cacing mata: ciri utamanya, mata puyuh akan terlihat memerah (conjunctivitis) seolah terjadi iritasi. Bahkan dapat menyebabkan tertutupnya mata puyuh secara keseluruhan sehingga mangakibatkan kebutaan. Penyakit cacing mata ini dapat diatasi dengan pemberian obat cacing secara inject (IM). Jika anda kurang memahami teknik penyuntikan obat cacing ini sebaiknya minta bantuan petugas kesehatan ternak yang ada di daerah anda. Selain itu pemberian obat cacing secara oral via air minum juga dapat dilakukan.

Cacing trakea (tenggorokan unggas): trakhea dikenal sebagai tenggorokan pada unggas termasuk puyuh, ternyata di tenggorokan unggas ini juga sering ditemukan cacing-cacing kecil ± 2cm. Burung puyuh yang terinfeksi parasit ini akan gangguan pernafasan (nafas menjadi cepat), kepalanya sering bergetar (menggoyang-goyangkan kepala), dan sesak nafas. Cacing ini juga dapat dibasmi dengan pemberian obat cacing secara injeksi.

Cacing kerongkongan (Capillaria sp): merupakan parasit berbahaya yang hidip di saluran cerna puyuh, ayam, itik/ bebek, dll. Ukuran cacing ini cukup besar hingga 6 cm. umumnya puyuh yang terinfeksi parasit ini akan terlihat kurus dan lemah. dapat dibasmi dengan pemberian obat cacing secara oral (diminumkan).

Cacing pada lambung puyuh (Dyspharynx, Tetrameres, Cyrnea): cacing jenis ini paling sering ditemukan pada puyuh. Biasanya burung yang terkena penyakit cacingan ini akan mengalami diare, lemas, pembengkakan di daerah tembolok, dapat dirasakan dengan meraba daerah tersebut. Ukuran cacing ini sangat kecil tapi jumlahnya sangat banyak. Untuk mengobati penyakit ini dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing secara oral melalui air minum.

Secara umum itulah cacing yang paling sering ditemukan pada ternak puyuh. Sebenarnya masih banyak jenis cacing lain yna dapat menurunkan produksi ternak (telur dan daging) namun perlu kita ketahui bersama bahwa penanganan cacing bukanlah hal yang sulit dalam beternak unggas. Bisa dikatakan bahwa semua jenis cacing pada puyuh, ayam dan itik dapat dibasmi sekaligus dengan pemberian obat cacing. Untuk itu semua peternak dianjurkan melakukan pemberian obat cacing secara rutin sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan ternak.


Share this article :
Share on fb Tweet